Sejak era Virtual Reality (VR) dimulai, tren video 360 derajat pun langsung populer. Bahkan di YouTube saja sudah banyak bermunculan video 360 derajat yang keren dan menarik.
Untuk membuat video 360 derajat yang support headset VR, kita butuh kamera atau alat khusus yang harganya mahal.
Tapi, apa jadinya jika ada smartphone yang membawa fitur kamera 360 derajat? Apakah akan mahal juga?
Protruly D7 dan D8, Smartphone Pertama dengan Kamera 360 Derajat
Baru-baru ini Protruly, perusahaan kamera asal Tiongkok, mendaftarkan sebuah smartphone kamera baru di TENAA. Berbeda dengan kebanyakan smartphone, Protruly mendaftarkan smartphone yang dibekali fitur kamera 360 derajat, Protruly D7 dan D8.
Berbeda dengan kebanyakan aplikasi pembuat foto 360 derajat, smartphone Protruly D7 dan D8 dibekali dua buah kamera yang bisa menangkap gambar atau video 360 derajat secara instan. Ya, kamera depan dan belakangnya didesain sedemikian rupa agar bisa menangkap momen 180 derajat secara bersamaan.
Dilansir dari GizChina, Protruly D7 dibekali prosesor berkecepatan 2,3GHz, RAM 3GB, layar AMOLED 5,5 inci, baterai 3560mAh dan kamera 8MP di depan serta belakang. Sementara Protruly D8 akan dibekali RAM 4GB, memori internal 64GB, layar AMOLED 5,5 inci, baterai 3560mAh, kamera 13MP di sisi belakang dan 8MP di sisi depan. Keduanya sama-sama dibekali sensor sidik jari.
Keren kan? Sayangnya belum tahu kapan smartphone pertama dengan fitur kamera 360 derajat ini akan tersedia untuk publik. Untuk harganya sendiri masih belum diketahui.
Teknologi printer 3D semakin berkembang,
mulai dari hal yang sepele hingga sesuatu yang tentunya keren banget!
Setelah diperkenalkan bulan Juni 2015, kali ini produsen mobil, Divergent 3D memamerkan Blade Supercar.
Blade Supercar adalah sebuah mobil super yang dibuat dengan menggunakan teknologi printer 3D. Mobil ini pun memiliki performa luar biasa yang bahkan bisa menyaingi Porsche 918 Spyder. Blade Supercar mampu berakselerasi dari 0 hingga 100 kilometer per jam hanya dalam 2,5 detik!
Tak dipungkiri, masih banyak orang yang berpendapat bahwa setiap komputer harus diinstall software antivirus untuk melindungi kamu dari virus, malware, upaya hacking, dan ancaman serangan cyber lainnya.
Namun, insinyur senior keamanan Google yakni Darren Bilby tidak berpikir begitu. Menurutnya antivirus tidak menjadikan kamu aman dari bahaya Internet dan tidak efektif. Dunia keamanan harusnya membuat solusi berbeda yang lebih dari sekadar antivirus.Google Security Engineer: Software Antivirus Tidak Berguna!
Dilansir dari Tech Viral, Darren Bilby mengatakan, "Kita perlu menghentikan investasi dalam hal-hal yang tidak bekerja. Dan, mengalokasikan waktu untuk mengembangkan sesuatu yang benar-benar berguna".
Ia menyarankan para hacker dan pakar keamanan untuk berkonsentrasi pada hal-hal baru. Seperti Intrusion Detection System (Sistem Deteksi Intrusi) yang dapat membuat perbedaan nyata dalam melindungi pengguna, bahkan jika mereka mengakses website yang berbahaya.
Selain itu dalam konferensi, dia juga mengatakan bahwa banyak orang yang mengupload data ke berbagai layanan cloud. Namun, belum ada perlindungan yang memadai dan jaringan itu sendiri juga tidak stabil.
Pada akhirnya pengguna Internet harus belajar bagaimana cara menggunakan Internet dengan aman. Artinya, kebanyakan sistem saat ini tidak aman. Bagaimana menurut kamu?
